Foto Pertunjukan “Sedulur Mulur Tangga Eca” 2012

Dusun Sanden 31 Desember 2011 dalam De-Kampoeng Festival

Image

Image

Image

Image

(fotografer : Panitia De-Kampoeng Festival 2011)

Lapangan Pasir Kampung Tungkak RW 21 Yogyakarta

Image

Image

Image

(fotografer : Krisna Mulawarman 2012)

Image

(fotografer : Mas Towil 2012)

Sinopsis

Lakon ini di adaptasi dari Malam Jahanam karya Motinggo Busye. Setting naskah sendiri yang beralur plot linier ini merepresentasikan kehidupan margin di sekitar pesisir Sumatra. Namun dalam hal ini di adaptasi bebas oleh Wage Daksinarga ke dalam kultur Jawa pinggiran kota urban.

Suleman (Ibnu Gundul) seorang laki-laki yang kebetulan bertetangga dengan Kusnan (Riyanto), teman sejak masih kecil. Paijah (Nurul Jamilah) istri Kusnan ternyata mempunyai anak hasil dari hubungan biologisnya dengan Suleman. Perselingkuhan ini berjalan cukup rapi dan bertahan lama. Namun suatu ketika konflik muncul ketika Kusnan mendapati burung peliharaannya mati dan dibuang di pinggir sumur. Burung kebanggaan Kusnan, burung yang mahal, seolah hewan peliharaan yang tak tergantikan oleh apapun.

Informasi matinya burung peliharaan itu disampaikan Jamingan (Lukas Priyo) seorang yang gila. Dan itu terbukti ketika persoalan memuncak dan Suleman mengaku bahwa yang membunuh burung tersebut.

Dalam babak lain muncul Pak Sapar (Elyandra Widharta) dan Joko (Gilar) sebagai tokoh dengan motif untuk peralihan dinamika dramatik yang cukup segar dan menggemaskan.